Beranda | Artikel
Ayo Berdoa: Tidak Ada Doa yang Sia-Sia di Sisi Allah – Syaikh Abdullah al-Mayuf #NasehatUlama
1 hari lalu

Tidak ada doa yang akan sia-sia di sisi Allah. Allah bisa mengabulkan permintaannya, menghindarkannya dari keburukan yang setara, atau menyimpan doa itu untuknya pada Hari Kiamat.

Namun, manusia lemah lagi terbatas, hanya ingin keinginannya segera terkabul. Padahal bisa jadi, ada hal lain justru lebih penting daripada yang ia minta.

Banyak orang berkata, “Saya sudah berdoa dua atau tiga tahun…” “Saya sudah berdoa empat atau lima tahun.” “Aku berdoa terus, tapi doaku tidak juga dikabulkan.”

Jangan katakan, “Doaku tidak dikabulkan,” karena kamu tidak tahu hakikatnya. Jangan menuduh Allah ‘Azza wa Jalla, tetapi tuduhlah dirimu sendiri. Tuduhlah dirimu, kelalaianmu, dan lemahnya imanmu. Karena sesuatu tidak terjadi kecuali dengan adanya sebab dan hilangnya penghalang. Sebabnya sudah ada, yaitu doa. Namun bisa jadi ada penghalang yang menghalangi terkabulnya.

Nabi menyebutkan seorang lelaki yang lama bersafar, rambutnya kusut dan berdebu, ia mengangkat kedua tangannya, “Ya Rabb! Ya Rabb!” Sementara makanannya haram, minumannya haram, dan pakaiannya haram. Asupan makanannya dari yang haram, maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan? Hadis ini, sebagaimana dijelaskan para ulama, tidak berarti doanya pasti tidak dikabulkan, tetapi menunjukkan bahwa doanya sulit untuk dikabulkan.

Namun, mungkin saja Allah Subhanahu wa Ta’ala tetap mengabulkan doanya, karena Allah pun mengabulkan doa orang kafir apabila ia berdoa dengan merendahkan diri kepada-Nya, dan berdoa dengan ikhlas hanya kepada-Nya.

Kesimpulannya, manusia hendaknya berdoa dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus, meskipun sepanjang hidupnya untuk suatu keperluan. Ia tetap beruntung dalam keadaan apa pun. Jika doanya dikabulkan di dunia, itu baik. Jika tidak, maka bisa jadi dikabulkan pada Hari Kiamat, saat ia lebih memerlukannya daripada jika ia diberi di dunia.

Hendaklah ia menghayati nama Allah Al-Hakim (Maha Bijaksana). Yang Maha Bijaksana, menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Sedangkan engkau, wahai manusia, apa kebijaksanaan yang engkau miliki? Bisa jadi, di antara kebijaksanaan-Nya adalah mengabulkan doamu. Bisa jadi pula di antara kebijaksanaan-Nya adalah tidak mengabulkan doamu. Karena kebaikan bagimu bukanlah dengan mendapatkan semua yang kamu inginkan.

Sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu…” (QS. Al-Baqarah: 216). Terkadang manusia menyukai sesuatu, padahal itu buruk baginya. Sehingga Allah menjauhkannya darinya, sebagai bentuk rahmat baginya. Allah Yang Maha Bijaksana menetapkan segala hal sesuai kebijaksanaan-Nya.

=====

وَلَنْ يَضِيعَ عِنْدَهُ دُعَاءٌ أَبَدًا فَإِمَّا أَنْ يُجِيبَ طِلْبَتَهُ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ الشَّرِّ مِثْلَهَا وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

لَكِنَّ الْإِنْسَانَ ضَعِيفٌ مِسْكِينٌ يُرِيدُ حَاجَتَهُ الَّتِي يُرِيدُ وَقَدْ يَكُونُ غَيْرُهَا أَهَمَّ مِنْهَا

فَمَا يَقُولُ الْإِنْسَانُ أَنَا دَعَوْتُ مِنْ سَنَتَيْنِ ثَلَاثَةٍ يَقُولُ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ هَكَذَا أَنَا دَعَوْتُ لِأَرْبَعِ سِنِينَ خَمْسَ سِنِينَ وَأَنَا أَدْعُو وَمَا اُسْتُجِيبَتْ دَعْوَتِي

لَا تَقُولُ مَا اُسْتُجِيبَتْ دَعْوَتِي أَنْتَ لَا تَعْلَمُ فَلَا تَتَّهِمِ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بَلِ اتَّهِمْ نَفْسَكَ اتَّهِمْ نَفْسَكَ وَتَقْصِيرَكَ وَإِيْمَانَكَ لِأَنَّ الشَّيْءَ مَا يَحْصُلُ إِلَّا بِوُجُودِ أَسْبَابِهِ وَانْتِفَاءِ مَوَانِعِهِ وُجِدَ مِنْكَ السَّبَبُ وَهُوَ الدُّعَاءُ لَكِنْ قَدْ تَكُونُ هُنَاكَ مَوَانِعُ مَنَعَتِ الْإِجَابَةَ

وَذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثُ أَغْبَرُ يَمُدُّ يَدَيْهِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ يَعْنِي كَيْفَ يُسْتَجَابُ لَهُ؟ وَالْحَدِيثُ كَمَا يَقُولُ أَهْلُ الْعِلْمِ لَيْسَ فِيهِ أَنَّهُ لَا يُسْتَجَابُ لَهُ لَكِنْ فِيهِ شَيْءٌ مِنْ اسْتِبْعَادٍ أَنْ تُسْتَجَابَ دَعْوَتُهُ

وَلَكِنْ قَدْ يَسْتَجِيبُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى لَهُ وَهُوَ الْمُسْتَجِيبُ مِنَ الْكَافِرِ إِذَا دَعَاهُ وَتَضَرَّعَ عَلَيْهِ وَأَخْلَصَ فِي دَعْوَتِهِ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ

وَالْمَقْصُودُ أَنَّ الْإِنْسَانَ يَدْعُو وَيَجْتَهِدُ وَيَسْتَمِرُّ وَلَوْ طِيلَةَ عُمْرِهِ فِي طَلَبِ الْحَاجَةِ لَهُ فَهُوَ غَانِمٌ وَرَابِحٌ بِكُلِّ حَالٍ إِنْ حَصَلَتْ دَعْوَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَإِلَّا فَقَدْ تَكُونُ الْإِجَابَةُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَكُونُ أَحْوَجَ إِلَيْهَا مِمَّا لَوْ أُعْطِيَهَا فِي الدُّنْيَا

وَلْيَسْتَشْعِرْ اسْمَ اللَّهِ الْحَكِيمَ حَكِيْمٌ يَضَعُ أَشْيَاءَ فِي مَوْضِعِهِ مَاذَا عِنْدَكَ أَنْتَ أَيُّهَا الإِنْسَانُ مِنَ الْحِكْمَةِ؟ قَدْ يَكُونُ مِنْ حِكْمَتِهِ أَنْ يُجِيْبَ دَعَوْتَكَ وَقَدْ يَكُونُ مِنْ حِكْمَتِهِ عَزَّ وَجَلَّ أَلَّا يُجِيبَهَا وَأَلَّا يَكُونَ الْخَيْرُ لَكَ فِي مَاذَا؟ فِي حُصُولِ مَا تُرِيدُ

كَمَا قَالَ عَزَّ وَجَلَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ الْإِنْسَانُ يُحِبُّ الْإِنْسَانُ شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَهُ فَيَصْرِفُهُ اللَّهُ عَنْهُ رَحْمَةً بِهِ فَالْحَكِيمُ يَقْضِي بِحِكْمَتِهِ سُبْحَانَه وَبِحَمْدِهِ


Artikel asli: https://nasehat.net/ayo-berdoa-tidak-ada-doa-yang-sia-sia-di-sisi-allah-syaikh-abdullah-al-mayuf-nasehatulama/